Pengejawantahan Filosofi Pendidikan KHD
Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara
Murid dan Pembelajaran di Kelas sebelum
Mempelajari Modul Filosofi Pendidikan KHD
Murid atau peserta didik merupakan objek yang menjadi sasaran dalam pelaksanaan pembelajaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran, masih terdapat pemikiran bahwa peserta didik merupakan insan yang harus mengikuti semua kemauan kita. Peserta didik harus melaksanakan kegiatan yang sudah dirancang sesuai dengan instrumen. Sang pendidik masih mengejar target kurikulum, bukan kebutuhan peserta didik. Hukuman atau saksi terkadang masih meracuni pemikiran sang Guru. Hal itu dilakukan untuk menuntaskan pembelajaran bukan menuntaskan keperluan dan potensi serta karakteristik peserta didik.
Potensi dan kelebihan peserta didik seakan-akan hanya kiasan dalam teori pembelajaran saja. Implementasinya masih jauh dari harapan. Peserta didik masih terbelenggu dengan aturan dan ancaman yang dilontarkan. Peserta didik belum merdeka untuk mengaplikasikan jadi dirinya sebagai insan yang suci. Peserta didik belum menerima perlakuan yang diharapkan. Peserta didik belum menjadi patner dalam pembelajaran, tapi hanya sebagai objek saja. Hanya sebagian kecil saja yang sudah dilaksanakan. Pembelajaran masih belum berpusat kepada peserta didik. Peserta didik hanya duduk, diam, dan termangu mendengarkan ceramah guru dalam pembelajaran. Padahal, sudah banyak media yang dapat diamanfaatkan oleh mereka.
Pembelajaran yang diterapkan oleh guru masih kering dengan karya dan inovasi peserta didik. Pemikiran sang Guru masih kental dan mendominasi proses pembelajaran. Murid atau peserta didik belum merdeka membelajarkan dirinya untuk menghadapi masa depan yang penuh tantangan. Ini akibat pemikiran yang masih mengekang keberagaman. Keberagaman seolah-olah hanya terlisankan saja. Keberagaman hanya manis disebutkan, tapi pahit untuk dilaksanakan.
Perubahan Perilaku atau Pemikiran setelah Mempelajari Filosofi KHD
Ki Hajar Dewantara menjelasakan bahwa tujuan Pendidikan, yaitu menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh sebab itu, pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak”.
Dalam menuntun laku dan pertumbuhan kodrat anak, KHD mengibaratkan peran pendidik seperti seorang petani atau tukang kebun. Anak-anak itu seperti biji tumbuhan yang disemai dan ditanam oleh pak tani atau pak tukang kebun di lahan yang telah disediakan. Anak-anak itu bagaikan bulir-bulir jagung yang ditanam. Bila biji jagung ditempatkan di tanah yang subur dengan mendapatkan sinar matahari dan pengairan yang baik maka meskipun biji jagung adalah bibit jagung yang kurang baik dapat tumbuh dengan baik karena perhatian dan perawatan dari pak tani. Demikian sebaliknya, meskipun biji jagung itu disemai adalah bibit dengan kualitas yang baik namun tumbuh di lahan yang gersang dan tidak mendapatkan pengairan dan cahaya matahari serta ‘tangan dingin’ pak tani, maka biji jagung itu mungkin tumbuh namun tidak akan optimal.
Pemikiran KHD yang dikutip tersebut menjadi inspirasi untuk melakukan perubahan besar dalam memberikan pembelajaran. Peserta didik diibaratkan bakal jagung yang tumbuh subur dan bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia. Pemikiran inilah yang merubah mindset untuk mengolah dan mengemas pembelajaran yang bermakna. Pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik sebagai subjeknya. Bagaimana memberikan pelayanan kepada mereka dengan maksimal karena sejatinya guru merupakan penghamba. Pendidik harus memberikan pelayanan yang terbaik. Mulai dari melihat keanekaragaman dan karakteristik setiap peserta didik. Mereka harus diberi pelayanan sesuai dengan keinginan dan keahliannya. Ini yang menjadi tugas berat bagi pendidik bagaimana mengemasnya. Menuangkan pemikirn tersebut dalam kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang diharapakan.
Nah, sahabat pendidik yang budiman.
Tugas kita sekarang adalah bagaimana mendesain pembelajaran tersebut.
Pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Bukan
hal yang mudah untuk melakukan perubahan dengan segera. Perlu keselarasan
pemikiran antara pendidik dan steakholder. Tapi, sebagai guru penggerak, sudah
menjadi tugas dan tanggung jawab dalam melakukan perubahan. Segala komponen dan
kekayaan sekolah harus dimanfaatkan seluas-luasnya untuk terwujudnya Merdeka
Belajar. Merdeka yang bertanggung jawab. Merdeka yang berkualitas dan merdeka
yang diridai oleh Sang Pencipta.
Merdeka belajar, ternyata
sudah hadir 98 tahun silam. Engkau terkubur oleh kolonial yang menghempaskan
negeri ini. Kini, engkau harus kubangunkan demi pendidikan yang berkualitas.
Pada akhirnya, akan tercipta pemimpin masa depan yang ikhlas, berwibawa, jujur,
berakhlak mulia, agamis, dan sifat-sifat yang berlandaskan Pancasila dan
Undang-Undang dasar 1945.
Aksi Nyata pada Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan yang segera akan dilakukan adalah mengemas pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum. Menganalisis kompetensi dasar yang terdapat di dalam silabus. Melihat indikator ketercapaian yang dapat mendukung kegiatan yang akan dilaksanakan. Tujuan kegiatan ini harus jelas, misalnya peserta didik cinta akan lingkungan hidup. Peserta didik dapat mengimplementasikannya dengan melakukan kegiatan yang rutin dalam menjaga dan merawat tanaman. Membersihkan pekarangan rumah dan lingkungan sekitar. Potensi tersebut sudah ada pada peserta didik, tinggal bagaimana kita menuntun dan memberikan motivasi.
Aksi nyata yang dapat dilakukan setelah melihat KD adalah membangun imajinasi dan kreativitas peserta didik dengan membuat poster peduli laingkungan. Ini terkait dengan KD 4.1 membuat reklame. Mereka mencipta sebuah poster tentang cinta lingkungan. Lingkungan yang diamati adalah lingkungan sekitar rumah. Mengapa? Sekarang masih kondisi Pandemi Covid-19. Peserta didik sekarang belajar di rumah. Tentunya, lingkungan yang dijadikan sasarannya adalah lingkungan sekitar rumah.
Peserta didik diberi kebebasan untuk menentukan objek yang akan diamati. Peserta didik diberi kemerdekaan untuk membangun imajinasi dalam kerangka poster. Tugas guru hanya menuntun mereka untuk melakukan hal yang terbaik. Guru adalah manajer. Guru harus mampu memberikan stimulus yang kreatif. Guru harus mampu menjelaskan kepada peserta didik tentang manfaat kegiatan tersebut. Dengan demikian, mereka akan melakukannya dengan penuh tanggung jawab.
Setelah peserta didik mencipta poster, mereka
diharapkan dapat mengimplementasikanya dalam kegiatan sehari-hari. Mereka
diharapkan terbiasa untuk membantu orang tua merawat tanaman dan membersihkan
lingkungan sekitar. Pembiasaan ini memang perlu dibangun. Inilah tugas guru
sebagaimana pemikiran KHD. Kondisi Pandemi Covid-19 tak menjadi halangan bagi
kita untuk memberikan pendidikan yang berkualitas. Kita harus bisa memanfaatkan
kemajuan teknologi untuk mendukung kegiatan tersebut. Kita bisa berdiskusi
dengan peserta didik melalui dunia maya. Kita bisa minta bantuan orang tua
untuk mendukung program sekolah memanusiakan manusia.
Rekam jejak aktivitas peserta didik perlu kita dokumentasikan. Dokumentasi yang bisa langsung dibantu oleh peserta didik dan orang tua, misalnya foto dan video aktivitas kegiatan. Rekam jejak tersebut bisa didokumentasikan melalui channel youtube. Dengan demikian, rekam jejak tersebut bisa menjadi inspirasi bagi teman-teman guru. Kita dukung dan kawal terus “Merdeka Belajar”. Jangan sampai tergerus oleh kemajuan zaman. Tapi, kita bisa memadukannya dengan bijak.
Suara
Hati Guru Penggerak
Karya:
Ya’ Dedi Suhandi
Mendengar
deru angin sepoi-sepoi
Mencoba
menerobos kesepian
Berpikir
untuk memahami
Berita
yang membuat keingintahuan
Keingintahuan
yang membakar motivasi
Untuk
berbuat terbaik dalam kegelisahan
Merdeka
belajar …
Seakan
membawa angin segar
Impian
yang selama ini kuangankan
Menghampiri
bak air bah
Menghantam
kegelisahan dan kehausan
Dahaga
hati ini sekan lenyap
Terima
kasih Mas Menteri
Engkau
Pahlawanku
Engkau
t’lah membuka misteri
Eloknya
pendidikan
Engkau
menghadirkan sosok
Yang
menjadi pelopor perjuangan
Engkau
membuka peti
Yang
sudah lama terkunci
Merdeka
belajar …
Ternyata
engkau t’lah hadir 98 tahun silam
Engkau
terkubur karena biadabnya zaman
Kini
engkau hadir dengan gagahnya
Menghantui
pemikiran
Menghinggapi
hati sanubari yang membara
Merdeka
belajar …
Sekarang
engkau t’lah hadir
Engkau
ada di pundakku
Aku
punya tanggung jawab yang besar
Untuk
menjaga dan merawatmu
Aku
terpilih dari sekian ribu insan
Berjuang
selama 9 bulan
Memahami
dan belajar
Filosofi
KHD
Yang
menjadi sosok keagungan
Persemaian
sudah mulai ditata
Misterimu
sudah terungkap
Aku
sudah mulai memahami
Aku
sudah mengerti maksudmu
KHD
…
Engkau
meracuni pikiranku
Ternyata
kami ini sosok penghamba
Bagi
insan didikanku
Ing
ngarso sung tulodo
Ing
madyo mangun karso
Tut
wuri handayani
Semboyan
yang selalu hadir
Dalam
dadaku
KHD
…
Engkau
menginspirasiku
Engkau
membuatku berpikir keras
Bagaimana
menjalaninya
Bagaimana
menjadi pelayan
Bagaimana
memberikan hal terbaik
Bagi
peserta didikku
KHD …
Engkau
memotivasiku
Untuk
berbuat hal terbaik
Membina,
mengasah, melatih, dan mendidik
Anak
bangsa yang haus akan kemerdekaan
Yang
haus akan kemanusiaan
KHD …
Engkau
ingin perubahan
Akan
kugenggang filosofimu
Akan
kutebar semangat perjuanganmu
Aku
akan selalu berdiri kokoh
Membawa
pembaruan
Menyuarakan
kemerdekaan
Berjuang dengan hati dan keikhlasan
Assalamualaikum Pak Dedi... Masya Allah... Luar biasa Artikel Bapak... Saya simpati mebacanya... Kata-katanya sangat bijak,, dan membuka mata hati dan wawasan bagi yang membacanya... Mengingatkan akan seseorang yang sangat berjasa di dunia pendidikan.. Dia adalah Bapak KHD, sosok yang patut di tiru... Terima kasih artikel nya Pak.. Terima kasih selalu berbagi ilmu baiknya untuk kami-kami... Semoga Bapak dan Keluarga selalu di limpahi kesehatan dan keberkahan... Aamiin ya Allah... πππSalam Sehat Pak Dedi dan Kluarga....
BalasHapusTerima kasih, Bu Yusi. Semoga kita selalu diberikan kemudahan dalam melakoni tugas ini.
BalasHapusAssalamualaikum pak Dedi...
BalasHapusMasya allah..... terima kasih atas materi yang bapak berikan kepada kami semonga bermanfaat
Assalamualaikum, MasyaAllah.. makasih pak Ya' ππ» Tulisan ny sangat bermanfaat skali ππ»
BalasHapusAssalamualaikum...Alhamdullilah dapat insfirasi dan ilmu lagi dari Tulisan pak Dedi..semoga bapak dan keluarga sehat selalu Aamiin
BalasHapusAss.. Tulisan yg penuh inspirasi.. trimakasih tlalh berbagi ilmu..pak dedi.
BalasHapusMasa Allah pak Yak'Dedi Suhandi adalh guru yg sangat isdebest & motifasi ya benar2 luar biasa dlm mendidik.
BalasHapusSemoga Anak2 murid ya dpt perilaku sprti beliau.Amin
Semangat ya pak ya dedi
BalasHapusAssalamualaikum pak. Terimakasih sudah memberi ilmu yang bermanfaat untuk menambah wawasan saya
BalasHapusSemangat yaa pak yadedi
BalasHapusMasyaAllah, karya yg menginspirasi. Smoga para guru2 tetp smangat dalm menebar ilmu brmanfaat untk peserta didik dan siapapun yg melakoninya. Smoga ilmu yg dbagikn pak Ya' Dedi dberi ganjaran pahala amal jariyah. Amin.
BalasHapus