AKSI NYATA MODUL 3.3 PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID
“LABU NAK”
(Jelajah Budaya Pontianak)
Karya Wisata Virtual
ke Istana Kadriah Kesultanan Pontianak
Oleh: Ya' Dedi Suhandi, S.Pd., M.Pd.
A. Latar Belakang
Motivasi murid pada kegiatan pembelajaran di sekolah masih kurang. Hal ini disebabkan sumber belajar yang digunakan guru kurang tepat dan menoton. Guru hanya terpaku pada satu sumber buku saja tanpa adanya sumber lain yang relevan dan murid hanya membaca buku paket yang materinya kurang sesuai dengan SK dan KD sehingga murid kurang mampu memahami materi yang disampaikan guru.
Metode karya wisata sangat
efektif untuk mengatasi permasalahan tersebut. Metode karyawisata berfungsi sebagai kegiatan untuk
menghilangkan kejenuhan peserta didik dalam pembelajaran, juga merupakan metode
pembelajaran yang mengajak peseta didik ke suasana di luar kelas. Dengan
bimbingan pendidik, peserta didik diajak menuju tempat-tempat atau objek
konkret yang dapat digunakan sebagai sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran,
sebagai metode pembelajaran karyawisata perlu dirancang secara sistematis agar
dapat menghasilkan pengalaman belajar sesuai dengan yang diharapkan. Karena
itu, sebelum karyawisata tersebut dijalankan, pendidik perlu menyiapkan fokus
pembelajaran dan tugas-tugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh peserta
didik. Dengan demikian peserta didik selain akan mendapatkan pengalaman yang
bersifat rekreatif juga akan mengonsentrasikan kegiatan untuk mendapatkan
pengalaman akademik sesuai dengan kompetensi yang dipelajari.
Karya
wisata yang dilakukan untuk melestarikan nilai-nilai budaya yang yang ada di
sekitar daerah. Nilai-nilai budaya bisa kita angkat dari cagar budaya yang
tersedia di lingkungan setempat. Untuk itu kita perlu melakukan program
“Jelajah cagar Budaya”.
B. Tujuan Program
Tujuan
program Labu Nak, yaitu.
1. Meningkatkan
pengetahuan murid tentang kebudayaan daerah dalam hal ini tentang Cagar Budaya
Istana Kadriah Kesultanan Pontianak”
2. Meningkatkan potensi murid dalam
menuliskan laporan hasil kunjungan langsung (offline) atau online via zoom meeting.
C. Deskripsi Pelaksanaan Program
Pelaksanaan program
“Labu Nak” berjalan dengan baik dan lancar. Hal ini berkat kolaborasi yang baik
antara komunitas sekolah dengan tim “Calon Guru Penggerak”. Calon Guru
Penggerak yang berkolaborasi dalam program ini, yaitu Ya’ Dedi Suhandi, S.Pd.,
M.Pd. (Guru SD Negeri 11 Pontianak Timur), Raudah, S.Pd. (Guru SD Negeri 21
Pontianak Timur), Rochana, S.Pd. (Guru SD Negeri 27 Pontianak Tenggara, Lidya
Muri, M.Pd. (Guru SD Negeri 27 Pontianak Tenggara), Nursiah, S.Pd. (Guru SD
Negeri 26 Pontianak Tenggara), dan Eny Sofiati, S.Pd. (Guru SD Negeri 42
Pontianak Kota). Pelaksanaan program tersebut dideskripsikan, sebagai berikut.
1. Komunikasi dengan
kepala sekolah sebagai koordinator dan penanggung jawab pada Sabtu, 22 Mei 2021.
2. Melakukan
survey ke Istana Kadriah Kesultanan Pontianak untuk membuat pertemuan
kepada juru kunci istana
sebagai narasumber program LABU NAK pada Senin, 24 Mei 2021.
3. Melakukan pengamatan/observasi ke Istana
Kadriah Kesultanan Pontianak sekaligus wawancara kepada pengurus istana tentang
sejarah Kota Pontianak pada Sabtu, 29 Mei 2021. Teknik dilakukan dengan
mengambil foto-foto terkait Istana Kadriah dan rekaman video.
4. Rapat koordinasi persiapan pelaksanaan
program pada Kamis, 9 Juni 2021.
5. Melakukan
sosialisasi dengan murid dan orang tua melalui wa grup pada Kamis, 9 Juni 2021.
6. Pelaksanaan
program “Labu Nak” dilakukan
melalui google meet pada Jumat, 10 Juni 2021 pukul 09.00 s.d. 10.00. Kegiatan
dilaksanakan, sebagai berikut.
a. Kegiatan
diarahkan oleh host selaku pengatur kegiatan “Labu Nak”.
b. Pembacaan
doa.
c. Penyampaian
tujuan kegiatan/pembelajaran.
d. Mengekplorasi
video tentang sejarah “Istana Kadriah Kesultanan Pontianak”
e. Murid
melakukan pengamatan dengan LKPD yang telah dishare ke grup wa atau membuat format sendiri. Hasil pengamatan dikirim via wa grup.
f. Tanya
jawab
g. Refleksi
(refleksi yang dilakukan oleh anak-anak melalui google form)
h. Kesimpulan
h. Tindak
lanjut.
7. Guru
sebagai pengarah dan tim monev
(menggunakan format monitoring)
8. Orang tua
membimbing dan mendampingi murid.
D. Dokumen
1. Komunikasi dengan
kepala sekolah sebagai koordinator dan penanggung jawab (mohon izin
melaksanakan observasi)
2. Melakukan survei ke
Istana Kadriah Kesultanan Pontianak
3. Melakukan
pengamatan/observasi ke Istana Kadriah Kesultanan Pontianak sekaligus wawancara
kepada pengurus istana tentang sejarah Kota Pontianak
4. Rapat
koordinasi persiapan pelaksanaan program
5. Pelaksanaan program “Labu
Nak” dilakukan melalui google meet
a. Foto saat google meet
b. Link video google
meet
http://gg.gg/Record_Karyawisata_Virtual
c. Link hasil wawancara dengan narasumber
d. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
e. Link google form
survei wisata virtual setelah google meet
https://forms.gle/UDQTW1unwA3WUi6r8
f. Jawaban murid dari link google form survei wisata virtual
https://docs.google.com/spreadsheets/d/1zTC5HsPjGheqlAiWfMKVby8rV1AWYCkiVIH1SC7_IQI/edit?usp=sharing
g. Lembar monitoring dan evaluasi
E. Perasaan Ketika dan
Setelah Melaksanakan Aksi Nyata
1. Ketika Pelaksanaan Program
a. Persiapan
Perasaan ketika
pelaksanaan program “Labu Nak” pertama-tama tentunya cemas, apakah kegiatan
berjalan dengan baik dan lancar. Selalu berharap tidak terjadi pemadaman lampu
karena berakibat fatal. Mengapa? Karena kegiatan dilakukan secara virtual. Berharap
anak-anak bisa mengikuti kegiatan tersebut dengan jumlah yang banyak. Kegiatan
bisa dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan. Banyak lagi
pertanyaan yang muncul ketika kegiatan akan dimulai.
b. Pelaksanaan kegiatan
Link google meet sudah dikirim via wa
setengah jam sebelum kegiatan dimulai. Murid-murid sudah mulai bergabung sejak
pukul 08.55. Perasaan lega sudah mulai terpatri karena lampu belum padam dan
peserta sudah mulai masuk room dengan jumlah yang banyak. Perasaan bersemangat
ber campur senang mulai hadir di hati. Kegiatan di awali dengan lancar. Hanya
saja perasaan gusar dengan sinyal yang tidak stabil. Apalagi penjelasan
narasumber melalui youtube, tentunya harus memiliki sinyal yang kuat untuk men-share
dan membukanya di room google meet. Perasaan itu ternyata benar, ketika
video di-share hanya bisa ditayangkan beberapa menit saja. Akhirnya,
link youtube tersebut langsung saja di-share kepada murid melalui wa
japri. Dengan demikian, permasalahan tersebut bisa diatasi dengan baik.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab. Beberapa murid mengajukan
pertanyaan dan hal ini membuat suasana menjadi hidup. Pelaksanaan program
ditutup dengan perasaan puas dan bersemangat.
2. Setelah Pelaksanaan Program
Program dapat dilaksanakan sesuai dengan
rencana. Kegiatan berjalan dengan baik dan lancar. Hal ini membuat kami senang
dan termotivasi untuk membuat hal yang lebih baik lagi untuk melayani murid.
Walaupun terdapat hambatan dan kekurangan, kami puas dan yakin akan kebrhasilan
program ini. Setidaknya, kami sudah berusaha untuk menampilkan yang terbaik
dalam program “Jelajah Budaya Pontianak” dengan wisata virtual ke Istana
Kadriah Kesultanan Pontianak. Tujuan tercapainya program ini sudah tepat
sasaran. Murid bisa membuat laporan hasil pengamatan baik dengan format maupun
karangan bebas. Kemudian, murid-murid juga bisa mengenal dan melestarikan
nilai-nilai budaya yang ada di sekitar tempat tinggal mereka.
F. Pembelajaran yang
Didapat dari Pelaksanaan Program
1. Kegagalan
a. Hambatan yang ditemui mulai dari
perencanaan hingga pelaksanaan menjadi pengalaman untuk program selanjutnya.
b. Perencanaan dipersiapkan lebih matang dan jalinan
kerja sama yang inten.
c. Mencari solusi dari segala permasalahan
bukan berputus asa.
2. Keberhasilan
a. Kolaborasi pada setiap melakukan
program.
b. Mengambil sikap dan mencari solusi.
c. Mencintai dan melestarikan nilai-nilai
budaya daerah setempat.
d. Kerja sama yang bertanggung jawab
e. Murid bisa menulis laporan dengan bentuk
yang beragam.
f. Menghargai guru dan teman.
g. Berkata sopan dan santun.
h. Mendengarkan guru menjelaskan
dengan khidmat.
E. Rencana
Tindak Lanjut dan Perbaikan
Tindakan aksi nyata “LABU NAK” berjalan dengan baik
dan lancar. Pelaksanaan dilakukan sesuai dengan rencana. Murid-murid antusias
mengikuti kegiatan karya wisata virtual. Mereka mengajukan beberapa pertanyaan
terkait dengan sejarah berdirinya Kota Pontianak. Para guru memberikan penjelasan
dengan bahasa yang memotivasi dan tegas sehingga anak-anak senang dan
bersemangat.
Kekurangan dan kelemahan dalam pelaksanaan aksi nyata
akan menjadi gambaran untuk perbaikan ke depannya. Kegiatan yang telah
dilakukan oleh murid akan terus menjadi pegangan
ke depannya bahwa kita harus melestarikan kebudayaan nasional. Melestarikan
kebudayaan tidak harus berkunjung ke tempat cagar budaya, tapi bisa
melakukannya dengan mempelajari tentang kebudayaan nasional. Banyak hal yang
bisa dilakukan untuk tetap menjaga dan melestarikan nilia-nilai budaya kita.
Kekurangan dari program ini adalah fasilitas komunikasi
yang belum merata. Ada beberapa peserta didik yang alat komunikasinya belum
standar. Kemampuan ekonomi orang tua yang rata-rata kelas menengah ke bawah,
menjadi alasan yang krusial. Semoga ke depannya pemerintah bisa mengambil
langkah yang bijak untuk melakukan pembelajaran tatap muka dengan menerapkan
protokol kesehatan yang ketat dan terukur. Sehingga kegiatan karya wisata tidak dilakukan
melalui virtual, tapi berkunjung langsung ke tempatnya.
F. Penutup
Demikian laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas “Calon
Guru Penggerak”. Semoga bermanfaat bagi pembaca dan menginspirasi seluruh guru
dalam rangka melestarikan
nilai-nilai budaya. Walaupun kita masih diselimuti kondisi pandemi
Covid-19, tidak menyurutkan tekad kami untuk melakukan program yang berdampak
pada murid. Zaman modern seperti sekarang ini, membuat tidak ada batas dan
jarak. Semuanya bisa dilakukan dengan dunia maya. Semoga guru-guru lebih
kreatif lagi dalam membelajarkan murid di sekolah. Gunakan dengan optimal
sumber daya yang ada. Kita harus punya mimpi yang indah. Kita harus berjibaku
untuk menggapai impian itu. Seorang guru harus menjadi petarung yang tangguh.
Modalnya adalah kerja keras, tanggung jawab, sabar, ikhlas, dan punya keyakinan
bahwa segala sesuatunya sudah ada yang mengatur dan menetapkan. Kita hanya bisa
berusaha dan berdoa. Teruslah berkarya karena “Guru Mulia karena Karya”.
Programnya mantap,semoga bisa ada tindak lanjutnya kedepan dan terselenggara sesuai yang dicita-citakan Aamin.
BalasHapusAamiin. Terima kasih, Bu Nana.
BalasHapusSemoga dapat memperluas jaringan kolaborasi dengan berbagai sekolah jenjang yang berbeda. Amin
BalasHapus